Rehabilitasi Narkoba Harus Dilakukan Lengkap, Rehabilitasi Medis dan Rehabilitasi Social

Di pertengahan tahun 2019 silam, pelawak senior Nunung adalah salah satu orang yang ditangkap karena narkoba. Berdasarkan penjelasan dari polisi, Nunung telah memakai narkoba dalam kurun waktu 20 tahun. Polisi kemudian merilis hasil assesment yang menyebutkan jika Nunung harus menjalani rehabilitasi.

Rehab narkoba, boleh jadi tak setiap orang mengetahui bagaimana tenaga medis dan psikolog harus menyusun strategi terbaik supaya pecandu narkoba dapat betul-betul bebas dari pengaruh narkotika. Rehabiltasi narkoba harus dilakukan secara lengkap, rehabilitasi medis dan rehabilitasi social.

Ketika orang menderita kecanduan narkoba, rehabilitasi harus secepatnya dijalankan. Di samping memerlukan dukungan dari para ahli dalam menangani kasus tersebut, prosedur tersebut pun memerlukan dukungan dari pihak keluarga maupun teman dalam memberikan motivasi dan dorongan agar mau mengikuti tindakan rehabilitasi yang tak sebentar. Beberapa tahapan rehabilitasi narkoba adalah sebagai berikut :

  • Rehabilitasi Medis : disebut juga dengan detoksifikasi, adalah prosedur dimana pecandu narkoba mencoba menghentikan kebiasaannya dengan pengawasan dokter guna meredakan efek putus obat atau dinamakan sakau. Pengguna narkoba harus dimonitor dokter di rumah sakit. Perawatan akan berbeda sesuai dengan jenis narkotika yang dikonsumsi. Jika narkotika jenis heroin atau morfin, biasanya digunakan methadone yang memiliki efek menurunkan keinginan menggunakan narkoba. Obat lain yang juga dapat diberikan yaitu naltrexone. Hanya saja jenis obat tersebut punya berbagai efek samping sehingga cuma disiapkan untuk pasien rawat jalan, sesudah mendapatkan treatment detoksifikasi.
  • Rehabilitasi Non Medis : tahapan rehabilitasi ini mengharuskan pecandu narkoba untuk menjalani beragam program di lokasi rehabilitasi. Umpamanya program therapeutic communities (TC), keagamaan, serta support moral dan sosial. Di fase ini, konseling merupakan aspek penting yang ditekankan. Bimbingan itu dimaksudkan untuk memfasilitasi pecandu dapat mengenali masalah dan kebiasaan yang menyebabkan ketergantungan tadi. Konseling memfasilitasi pengguna narkoba agar bisa mengawali lagi kebiasaan hidup sehat dan juga strategi dalam mengantisipasi kemungkinan menggunakan narkoba lagi.
  • Bina Lanjut : di tahapan rehabilitasi ini para pengguna narkoba akan ikut-serta dalam berbagai aktifitas yang disesuaikan dengan passion dan bakat. Pengguna narkoba yang dapat menyelesaikan tahap ini maka sudah bisa kembali ke masyarakat dengan kembali bersekolah atau bekerja.

Orang yang menderita kecanduan narkoba muncul karena ia tak mampu melepaskan diri dari pengaruhnya. Oleh karena itu, apabila pengguna narkoba bersedia menjalani treatment rehabilitasi narkoba, ia harus mengirimkan permohonan rehabilitasi narkoba di website resmi Badan Narkotika Nasional (BNN).

Sejumlah ketentuan harus disiapkan oleh mereka, diantaranya berkas permohonan rehabilitasi, hasil tes urine, hasil pengecekan medis menyeluruh, kesediaan orangtua atau wali, serta syarat-syarat administratif yang lain. Penanganan rehabilitasi narkoba dapat dijalankan di sejumlah rumah sakit khusus misalnya Rumah Sakit Ketergantungan Obat (RSKO) di Jakarta. Selain di instansi milik pemerintah, rehabilitasi Indonesia pun dapat dilakukan di panti rehabilitasi narkoba yang dikelola swasta. Salah satu pusat rehabilitasi terbaik milik swasta adalah Ashefa Griya Pusaka di Jakarta.

Kamu bisa berkunjung ke lembaga rehabilitasi terbaik Ashefa Griya Pusaka buat bertanya free serta memperoleh data rehab serta program pemulihan Narkoba. Pihak Ashefa Griya Pusaka bisa memberikan saran atau pengobatan dalam upaya menyembuhkan ketergantungan terhadap narkoba yang diderita. Biaya yang harus dikeluarkan untuk mengikuti program ini sangat terjangkau dibanding hasil yang akan didapatkan.

Sangat penting untuk dimengerti jika upaya membebaskan diri dari jeratan narkoba bukanlah hal yang simpel. Di samping mengikuti rehabilitasi terbaik, eks pengguna narkoba pun wajib memperoleh sokongan dari seluruh anggota keluarga dan juga orang-orang di sekitar sehingga bisa kembali hidup secara sehat sekaligus produktif.